PERENCANAAN PEMBELAJARAN TERPADU
Idealnya, model pembelajaran terpadu
bertolak dan dikembangkan dari kurikulum yang sudah terpadu ( integrated
curriculum ). Namun dalam pendidikan di Indonesia, biasanya kurikulum itu sudah
dikembangkan ke dalam berbagai mata pelajaran yang terpisah satu sama lainnya.
Keuntungan dalam pelaksanaan pembelajaran terpadu pada tingkat sekolah dasar
yaitu dengan adanya penerapan system guru kelas, dimana dengan pengalamannya
mengajarkan seluruh mata pelajaran, guru bias lebih cepat melihat keterhubungan
kompetensi dasar dan indicator antar mata pelajaran. Keberhasilan pelaksanaan
pembelajaran terpadu ini sangat ditentukan bagaimana kemampuan guru dalam
menyusun perancangan dan scenario pembelajaran yang tepat dan dikemas dengan
memperhatikan karakteristik siswa.
Pada dasarnya sebagian besar
guru di indonesia belum menerapkan pembelajaran terpadu, tidak seperti di
negara-negara maju yang kebanyakan sudah menerapkan pembelajaran terpadu dalam
pengajaranya. Untuk itu sebaiknya guru menerapkan pembelajaran terpadu, karena
kita tahu bahwa manfaat dari pembelajaran terpadu sangat baik untuk peserta
didik dilihat dari efektivitas dan efisiensi. Dalam makalah ini kami
menjabarkan sedikit tentang perencanaan pembelajaran terpadu.
Dalam pembelajaran terpadu sendiri
membutuhkan suatu strategi pada saat pengaplikasian di kelas. Tentunya strategi
yang digunakan bermanfaat untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran
terpadu dapat dilaksanakan dengan dua cara yaitu memadukan siswa dan memadukan
materi-materi dari mata pelajaran-mata pelajaran.
Cara pertama memadukan beberapa kelas
menjadi satu kelas, sehingga satu pembelajaran kelas diikuti oleh lebih dari
satu tingkat usia siswa. Misalnya kelas 1 dan kelas 2 SD diajar matematika
bersama-sama. Cara ini tentunya memerlukan keahlian guru untuk memberikan tugas
yang bertingkat sehingga siswa belajar dari yang mudah menuju tingkat yang
lebih sulit. Siswa kelas 1 dapat belajar dari siswa yang lebih tua dan lebih
pengetahuannya, sedangkan siswa yang lebih tua (kelas 2) dapat mengajarkan
pengetahuannya kepada siswa yang lebih muda.
Cara kedua memadukan materi dari
beberapa mata pelajaran dalam satu kesatuan kegiatan pembelajaran. Dalam satu
kegiatan pembelajaran siswa belajar berbagai mata pelajaran misal matematika,
bahasa, IPA, dan IPS. Cara ini biasanya dilakukan dengan memadukan topik-topik
(tema-tema) menjadi satu kesatuan tema yang disebut tematik unit. Tematik unit
merupakan rangkaian tema yang dikembangkan dari suatu tema dasar. Sedangkan
tema dasar merupakan pilihan atau kesepakatan antara guru dengan siswa
berdasarkan kajian keseharian yang dialami siswa denga penyesuaian dari
materi-materi yang ada pada kurikulum. Selanjutnya tema dasar tersebut
dikembangkan menjadi benyak tema yang disebut unit tema (subtema).
Bagaimanakah langkah perencanaan yang pembelajaran terpadu, dapat di ungkap sebagai berikut :
Perencanaan adalah kegiatan penentuan
tentang apa yang akan dibutuhkan dalam rangka oencapaian tuuan. Adapun
perencanaan pengajaran berarti suatu penerapan yang rasional dari analisis
system proses perkembangan pendidikan dengan tujuan agar pendidikan berlangsung
secara fektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan tujuan peserta didik dan
masyarakat. Dalam tahap perencanaan pembelajaran terrpadu terdapat beberapa
langkah yang harus ditempuh, antara lain :
- Menentukan jenis mata pelajaran.
- Penetapan kompetensi dasar
- Menentukan hasil belajar dan indicator
- Penentuan tema.
- Pemetaan keterhubungan kompetensi dasar dengan nama pemersatu.
- Penyusunan silabus
Keterangan 1:
Menentukan jenis mata pelajaran dilakukan setelah
membuat petakompetensi dasar secara menyeluruh pada semua mata pelajaran yang
akan diajarkan dengan mengintegrasikan materi pembelajaran. Dalam menetapkan
mata pelajaran yang akan dipadukan hendaknya mempunyai alas an dengan
pencapaian kompetensi dasar oleh siswa dan kebermaknaan belajar.
Keterangan 2:
Pada tahapan ini dilakukan identifikasi kompetensi
dasar pada jenjang kelas dan semester yang sama dari setiap mata pelajaran yang
akan dipadukan dengan menggunakan tema pemersatu, akan tetapi terlebih dahulu
menetukan aspek dari setiap mata pelajaran yang akan dipadukan.
Keterangan 3:
Kegiatan yang dilakukan dalam tahapan ini adalah
mempelajari dan menentukan hasil belajar dari masing-masing mata pelajaran.
Penentuan hasil belajar bertujuan sebagai petunjuk tentang perubahan perilaku
yang akan dicapai oleh peserta didik berkaitan dengan kegiatan belajar yang
dilakukan sesuai dengan kompetensi dasar dan materi. Sedangkan penentuan
indicator bertujuan sebagai adanya tanda tanda yang menunjukkan terjadiya
perubahan perilaku pada diri peserta didik.
Keterangan 4:
Tema merupakan gagasan pokok atau pokok pikiran yang
menjadi pusat pembicaraan atau bahasan. Dalam pembelajaran terpadu penentuan
tema merupakan hal yang sangat penting, karena dengan adanya tema materi
pelajaran dapat dipadukan.
Dalam penentuan tema pembelajaran, khususnya pada
jenjang sekolah dasar, tema yang dipilih harus disesuaikan dengan usia,
perkembangan siswa, minat, dan kemampuan peserta didik, selain itu tema harus
dipilih berkaitan dengan lingkungan terdekat siswa dan dipilih dari hal yang
kongkrit menuju hal abstrak. Selain itu tema yang dipilih harus dapat
mengakomodasi beberapa mata pelajaran, seperti contohnya satu tema
mengakomodasi mata pelajaran agama, social, sains, dan lain-lain, jadi tema
pembelajaran bias berfariasi.
Keterangan 5:
Pemetaan keterhubungan kompetensi dasar dengan tema
pemersatu dapat dilakukan dengan membuat matriks jaringan topic yang
memperhatikan kaitan antara tema pemersatu dengan kompetensi dasar dari setiap
mata pelajaran. Dalam pemetaan tersebut juga tampak hubungan tema pemersatu
dengan hasil belajar yang harus dicapai siswa berikut indicator.
Keterangan 6:
Silabus
merupakan rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran dengan tema
tertentu, yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pelajaran,
indicator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar yang dikembangkan oleh
satuan pendidikan, khususnya pada pemberlakuan kurikulum tingkat satuan
pendidikan. Dalam implementasi KTSP, pengembangan silabus harus sesuai dengan
perinsip ilmiah, relevan, fleksibel, kontinuitas, konsisten, memadai, dan
efisien. Pengembangan silabus dalam pembelajaran terpadu disusun dengan
memperhatikan komponen-komponen yang telah ditentukan dalam tahapan-tahapan
sebelumnya, komponen-komponen tersebut dijadikan dasar pengembangan silabus.
Sumber :