Apa khabar sobat semuanya, berikut ini akan saya share petikan beberapa metoda penelitian mengenai study pustaka yang saya lakukan pada saat membuat kerangka penelitian tindakan kelas berjudul "Membaca untuk meningkatkan prestasi belajar Bahasa Indonesia di SD Kelas 1", untuk melajutkan konten saya yang lalu sebagai berikut:
Metode Struktural Analitik Sintetik (SAS) Terdapat beberapa metoda yang diterapkan untuk kelas 1 SD diantaranya adalah Metode Struktural Analitik Sintetik (SAS).- Struktur bahasa
Setiap bahasa memiliki struktur-struktur suatu bahasa tidak sama dengan bahasa lain. Bahasa tergolong satu rumpunpun tidak juga sama betul strukturnya. Struktur suatu bahasa merupakan satu kesatuan yang tetap berbentuk. Oleh karena itu struktur bahasa juga merupakan organisasi yang membentuk kesatuan bahasa. (Hartmann, 1972: 222). - Bentuk Bahasa
Umumnya kita mengakui bahwa bagian bahasa yang paling kecil ialah kalimat. Satu kalimat harus menyatakan satu pengertian yang cukup lengkap dan jelas (bentuk, fungsi dan satu bagian bahasa). Namun kadang-kadang kalimat saja, atau satu tanda isyarat saja. Kata (yang berdiri sendiri), suku kata, dan huruf (bunyi) bukanlah bahasa, melainkan anasir bahasa. Menurut pengertian itu mengajarkan suku kata atau kata, melainkan kalimat. - Dasar-dasar Ilmu Jiwa (Metode SAS)
- Bahasa
Sejak lahir, bayi telah dapat bersuara sebagai alat komunikasi alamiah (tangis). Mulai itu pula bayi telah dapat mendengar suara bahasa dari orang tua atau lingkungan rumah. Orang tua si bayi aktif mengajar anak bayinya itu berbahasa. Tidak bosan-bosannya orang tua selalu mengajar berbahasa kepada anaknya itu. Bentuk bahasa yang diajarkan itu juga dimulai dari kalimat-kalimat lengkap. - Pengalaman
Pengalaman berbahasa anak umur 7 tahun sampai waktu memasuki sekolah. Sudah cukup lengkap dan dapat menguasai bahasa dengan kalimat-kalimat yang kompleks. Bahasa yang paling banyak dikuasai oleh anak-anak mulai mulai masa sekolah yaitu bahasa yang menyatakan lingkungan rumah dan masyarakat tetangga. Pada waktu memasuki sekolah saja akan tertarik akan keadaan lingkungan sekolah. Jiwa melihat (ingin tahu) terhadap hal-hal baru sangat besar. Hal ini hendaknya dapat dilayani dengan cara mengenalkan benda-benda yang terdapat di sekolah itu. - Lingkungan
Benda-benda di rumah telah banyak dikenal oleh anak-anak. Itu memberitahukan lingkungan psikologis memberi jawaban pada pertanyaan anak yang masih terpendam. Hal yang logis. Sebaliknya benda-benda dan orang-orang di lingkungan skolah merupakan benda-benda dan orang-orang yang ingin dikenal oleh anak. Lingkungan rumah dapat disebut lingkungan logis, sedangkan lingkungan sekolah disebut lingkungan psikologis. Lingkungan psikologis inilah yang mengandung hal-hal yang ingin diketahui oleh anak. Selanjutnya antara lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat (antara sekolah dan rumah) perlu ada pertimbangan-pertimbangan berdasarkan apa yang ingin diketahui oleh anak-anak.
- Bahasa
- Dasar-dasar pendidikan (Metode SAS)
Persoalan pendidikan di SD, apalagi pendidikan permulaan kelas I, merupakan persoalan berbahasa belaka. Bagaimana proses pendidikan itu, akan merupakan bagaimana proses belajar / mengajar bahasa. Seandainya anak tidak dididik secara formal maupun informal, potensi anak itu akan tetap tumbuh dan berkembang karena pengalamannya.
Oleh karena itu pendidikan dapat diberi arti "mempercepat proses kedewasaan dengan cara mengorganisasi pengalaman anak." Pengalaman anak bisa dijadikan dasar pendidikan, apalagi pengalaman berbahasa. Dari pengalaman itu anak diharapkan dapat mencari dan menemukan sendiri persoalan yang dihadapi.
Sesuatu benda yang dikenalkan, hendaknya dapat diusapi, ditemukan atau dihayati fungsi benda itu, baru dikenalkan namanya. Yang sangat penting bagi siswa ialah fungsi dan kegunaan benda-benda itu. Sebagai contoh dapat dikemukakan bahwa anak-anak di Indonesia kebanyakan sampai pada waktu memasuki sekolah, tidak atau belum mengetahui, siapa nama ibunya sendiri. - Langkah-langkah pembelajaran metoda SAS adalah sebagai berikut
- Guru bercerita atau Tanya jawab dengan murid disertai gambar (gambar sebuah keluarga).
- Membaca beberapa gambar, misalnya: gambar ibu, ayah, nana, dsb.
- Membaca beberapa kalimat dengan gambar, misalnya di bawah ini gambar seorang ibu terdapat bacaan "ini mama mami".
- Setelah hafal, dilanjutkan membaca tanpa bantuan gambar. Misalnya: ini mama noni, ini nana.
- Menganalisis sebuah kalimat menjadi kata, suku kata, dan huruf kemudian mensinteskannya kembali menjadi kalimat.
DAFTAR PUSTAKA
- Akhadiah. Sabarti, dkk. 1992/1993. Bahasa Indonesia III. Jakarta. Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.
- Andayani, dkk. 2009. Materi Pokok Pemantapan Kemampuan Profesional. Jakarta. Universitas Terbuka.
- Darmiyati. Zuchdi, dkk. 1999/2000. Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia di Kelas Rendah. Jakarta. Dirjen dikti. Depatemen Pendidikan Dan Kebudayaan.
- Depdiknas, 2003. Kegiatan Belajar Mengajar yang Efektif. Jakarta. Departemen Pendidikan Nasional.
- Depdiknas. 2006. Kurikulum KTSP Kelas I. Jakarta. Departemen Pendidikan Nasional.
- Direktorat Pendidikan Guru dan Tenaga Teknis. 1983. Petunjuk Khusus Bidang Pengajaran Bahasa Indonesia Buku II Pengembangan dan Pengadminstrasian Program. Jakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
- Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah. 1991/1992. Petunjuk Pengajaran Membaca dan Menulis Kelas I di Sekolah Dasar. Jakarta. P2MSK.
- Mikarsa, Hera Lestari, dkk. 2007. Materi Pokok Pendidikan Anak di SD Edisi 1. Jakarta. Universitas Terbuka.
- Puji Santoso, dkk. 2009. Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta. Universitas Terbuka.
- Rusna Ristasa Augusta. 2010. Pedoman Penyusunan Laporan Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Departemn Pendidikan Nasional. Jakarta. Universitas Terbuka.
- St. Y. Slamet. dkk. 1996. Peningkatan Keterampilan Bahasa Indonesia (Bahasa Lisan Dan Bahasa Tertulis). Surakarta. D II/Semester I/3 SKS. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret.
- Sumantri, Mulyani, 2001. Strategi Belajar Mengajar. Bandung. CV Maulana.
- Suyatno. H. Dkk. 2008. Indahnya Bahasa Dan Sastra Indonesia. Jakarta. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
- Tarigan. Djago. Drs. dkk. 2006. Materi Pokok Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta.Universitas Terbuka.
- Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia, 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta. Depdiknas.
- Wardhani, I Gak, dkk. 2007. Penelitian Tindkaan Kelas. Jakarta. Universitas Terbuka.
- Winataputra, H. Udin S. dkk.2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta. Universitas Terbuka.
Data update tanggal 17 Pebruari 2013
No comments:
Post a Comment
Terimakasih Anda telah silaturakhim keblog ini dengan misi didaktik metodik pembelajaran di SMK, sehingga setiap saat dapat berubah sesuai kompetensi Pembelajaran. Silahkan berikan komentar yang sangat berharga demi kemajuan blog ini. Sehubungan dengan hak cipta apabila ada konten Anda disini dengan rendah hati saya mohon ijin memuatnya dan jika tidak berkenan mohon konfirmasinya, Mari berbagi untuk info yang manfaat dan belajar sepanjang hayat, salam sukses buat Anda dan keluarga!!! Klik gambar emoticon berikut jika Anda ingin menggunakannya.