Friday, May 25, 2012

Perkembangan Membaca Usia Dini

Melanjutkan info saya yang lalu tentang studi pustaka pada kerangka penilitan tindakan kelas, berikut ini akan saya share tentang perkembangan membaca pada usia dini khusunya telah memasuki Sekolah Dasar.

Ada beberapa fase dalam perkembangan membaca, yakni fase pra-membaca, yang terjadi sebelum 6 tahun, anak-anak mempelajari perbedaan huruf dan perbedaan angka yang satu dengan yang lainnya, sehingga kemudian dapat mengenal setiap huruf dan setiap angka. Kebanyakan anak dapat mengenal nama mereka jika ditulis. Dengan belajar lewat lingkungan misalnya tanda-tanda dan nama benda yang dilihatnya, kata-kata yang dikenalnya sedikit demi sedikit akan lepas dari konteksnya sehingga akhirnya anak dapat mengenal kata-kata tersebut dalam bentuk tulisan.

Kira-kira 60 % dari anak yang berumur 3 tahun dan 80 % dari yang berumur 4-5 tahun di Amerika mengenal kata staf (Goodman, lewat owens, 1992: 400).
Pada fase ke 1, yaitu sampai kira-kira kelas dua, anak memusatkan pada kata-kata lepas dalam cerita sederhana. Supaya dapat membaca, anak perlu mengetahui sistem tulisan, cara mencapai kelancaran membaca, terbebas dari kelancaran membaca. Untuk itu anak harus dapat mengintegrasikan bunyi dan sistem tulisan. Pada umur 7 atau 8 kebanyakan anak telah memperoleh pengetahuan tentang huruf, suku kata dan kata yang diperlukan untuk dapat membaca. Pengetahuan ini banyak diperoleh di sekolahan.
Pada fase ke 2, kira-kira ketika berada di kelas tiga dan empat. Anak dapat menganalisis kata-kata yang tidak mengetahui menggunakan pola tulisan dan kesimpulan yang didasarkan konteksnya pada fase ke 3, dari kelas empat sampai dengan kelas II SLTP tampak adanya perkembangan pesat dalam membaca yaitu: tekanan membaca tidak lagi pada pengenalan tulisan tetapi pada pemahaman.
Pada fase ke 4, yakni akhir SLTP sampai dengan SLTA, remaja menggunakan keterampilan tingkat tinggi misalnya inferensi (penyimpulan) dan pengenal pandangan penulis untuk meningkatkan pemahaman. Fase ke 5, tingkat perguruan tinggi dan seterusnya, atau orang dewasa dapat menginterasikan hal-hal yang dibaca dengan pengetahuan yang dimilikinya dan menanggapi secara kritis materi bacaan. (Owens, 1992: 400-401)

Perkembangan pada usia dini cenderung menggunakan teknik membaca nyaring. Membaca nyaring adalah membaca bersuara dengan lafal, intonasi, jeda secara tepat mengena sesuai dengan isi dan situasi, kelancaran, kewajaran tanpa adanya cacat baca (Amir, 199: 19).
Membaca nyaring adalah membaca bersuara dengan lafal serta intonasi yang tepat sesuai dengan tanda baca yang digunakan (H. Suyatno, 2008: 26). Untuk memiliki keterampilan membaca, sudah tentu diperlukan latihan membaca secara tekun dan terus-menerus, baik dalam membaca secara bersuara / nyaring maupun membaca pemahaman yang berlangsung dalam hati. Membaca nyaring pada umumnya dilakukan secara lugas, datar, wajar, realistis, dan eksak. Membaca tersebut lebih mementingkan kebenaran teknik pembacaan yang mengarah ke kebakuan dalam bahasa.

Dalam membaca nyaring kita melibatkan beberapa aspek yaitu:
  1. Pelafalan,
  2. Intonasi,
  3. Jeda secara tepat guna,
  4. Kelancaran,
  5. Kewajaran tanpa adanya cacat baca.

Tentu semua aspek tersebut secara bersama-sama diterapkan dalam kegiatan membaca bersuara. Dengan demikian kita akan mendapatkan hasil membaca yang utuh (Amir, 1996: 8).
Di dalam kegiatan membaca, khususnya membaca bersuara atau membaca nyaring, peranan lafal sangat penting. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988 : 485) lafal adalah cara seseorang atau sekelompok orang di suatu masyarakat bahasa mengucapkan bunyi bahasa. Pengucapan bunyi bahasa secara tepat perlu ditambahkan sejak siswa duduk si bangku SD kelas permulaan, bahkan sejak taman kanak-kanak. Jika lafal telah dilatih sejak awal sudah barang tentu membuahkan hasil yang membuaskan.mereka sejak kecil telah dibiasakan membaca dengan lafal yang tepat. Tentu saja materi bacaan harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan, usia, jiwa, dan sebatas dengan kemampuan para siswa.

Lafal dapat dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu:
  1. Lafal vokal
  2. Lafal konsonan

Kebiasaan melafalkan vokal dan konsonan secara tepat akan memiliki manfaat ganda. Disamping merupakan bekal yang sangat berharga dalam menyongsong dan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, penguasaan dan penerapan lafal secara benar akan berakibat:

  1. Komunikasi akan berlangsung lebih lancar dan baik.
  2. Terhindar dari penilaian dan asosiasi yang kurang menguntungkan.
  3. Meningkatkan kesadaran berbahasa lisan secara benar dan memupuk rasa bangga memiliki bahasa Indonesia.
  4. Dapat memupuk disiplin berbahasa, mencipta dan memperkokoh rasa persatuan bangsa.
  5. Mempermantap eksistensi diri.

Demikian besar peranan lafal dalam berkomunikasi, namun pada kenyataannya lafal bahasa Indonesia hingga saat ini belum dilakukan secara nyata, diatur dalam undang-undang seperti pada ejaan, pembentukan istilah, Tata Bahasa Baku, ataupun Kamus Besar Bahasa Indonesia. Hal ini tidak berarti bahwa pemakai bahasa Indonesia dapat melafalkan kata-kata bahasa Indonesia sesuka hati secara sendiri-sendiri. Lafal yang baik menurut J.S Badudu (2005: 63) adalah lafal yang wajar, tidak dibuat-buat dan tidak mendengarkan lafal daerah ataupun asing.

Lafal vokal dalam bahasa Indonesia terdiri atas 6 fonem yaitu : /i/e/a/u/ê/o/. Mengenai istilah fonem dan huruf dikacaukan. Fonem adalah bunyi bahasa yang distingtif. Sedangkan huruf merupakan perlambangan fonem (ejaan). Keenam vokal di atas dapat menduduki posisi pada awal, tengah, maupun akhir suku kata (ejaan).


DAFTAR PUSTAKA
  1. Akhadiah. Sabarti, dkk. 1992/1993. Bahasa Indonesia III. Jakarta. Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.
  2. Andayani, dkk. 2009. Materi Pokok Pemantapan Kemampuan Profesional. Jakarta. Universitas Terbuka.  
  3. Darmiyati. Zuchdi, dkk. 1999/2000. Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia di Kelas Rendah. Jakarta. Dirjen dikti. Depatemen Pendidikan Dan Kebudayaan.
  4. Depdiknas, 2003. Kegiatan Belajar Mengajar yang Efektif. Jakarta. Departemen Pendidikan Nasional.
  5. Depdiknas. 2006. Kurikulum KTSP Kelas I. Jakarta. Departemen Pendidikan Nasional.
  6. Direktorat Pendidikan Guru dan Tenaga Teknis. 1983. Petunjuk Khusus Bidang Pengajaran Bahasa Indonesia Buku II Pengembangan dan Pengadminstrasian Program. Jakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
  7. Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah. 1991/1992.  Petunjuk Pengajaran Membaca dan Menulis Kelas I di Sekolah Dasar. Jakarta. P2MSK.
  8. Mikarsa, Hera Lestari, dkk. 2007. Materi Pokok Pendidikan Anak di SD Edisi 1. Jakarta. Universitas Terbuka.
  9. Puji Santoso, dkk. 2009. Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta. Universitas Terbuka.
  10. Rusna Ristasa Augusta. 2010. Pedoman Penyusunan Laporan Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Departemn Pendidikan Nasional. Jakarta. Universitas Terbuka.  
  11. St. Y. Slamet. dkk. 1996. Peningkatan Keterampilan Bahasa Indonesia (Bahasa Lisan Dan Bahasa Tertulis). Surakarta. D II/Semester I/3 SKS. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret.  
  12. Sumantri, Mulyani, 2001. Strategi Belajar Mengajar. Bandung. CV Maulana.
  13. Suyatno. H. Dkk. 2008. Indahnya Bahasa Dan Sastra Indonesia. Jakarta. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
  14. Tarigan. Djago. Drs. dkk. 2006. Materi Pokok Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta.Universitas Terbuka.
  15. Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia, 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta. Depdiknas.
  16. Wardhani, I Gak, dkk. 2007. Penelitian Tindkaan Kelas. Jakarta. Universitas Terbuka.
  17. Winataputra, H. Udin S. dkk.2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta. Universitas Terbuka.  

Data upadate tanggal 17 Pebruari 2013

No comments:

Post a Comment

Terimakasih Anda telah silaturakhim keblog ini dengan misi didaktik metodik pembelajaran di SMK, sehingga setiap saat dapat berubah sesuai kompetensi Pembelajaran. Silahkan berikan komentar yang sangat berharga demi kemajuan blog ini. Sehubungan dengan hak cipta apabila ada konten Anda disini dengan rendah hati saya mohon ijin memuatnya dan jika tidak berkenan mohon konfirmasinya, Mari berbagi untuk info yang manfaat dan belajar sepanjang hayat, salam sukses buat Anda dan keluarga!!! Klik gambar emoticon berikut jika Anda ingin menggunakannya.



Tahukah Anda bagaimana menjadi marketter yang bijak,hebat dan tepat?
daftarkan segera hari ini silahkan klik img bergoyang dibawah!!!

Formula Bisnis ClickBank
Marilah Tukar Link Untuk Meningkatkan Performance Blog/Web dengan membuka tombol berikut untuk melihat link Anda yang "Sukses!!!" :

Tukar Link Untuk Meningkatkan Performance Blog/Web

Mari kita tukar link secara otomatis untuk meningkatkan rank kita bersama.
Terima kasih atas kebersamaannya untuk menjalin kesetiakawanan,seia dan sekata kita.
Masuklah Anda ke Contact Formuntuk tukar link atau
untuk cek link-bunner sahabat di Link Partner atau kesini saja Kapten untuk silaturahmi bersama teman lainnya.
Adapun link saya seperti berikut ini:
<a href="http://s-surya62.blogspot.com"title="Free blog tutorials on toko information HTML and CSS"target="_blank">Info Toko Surya62</a>



Join Wazzub Now

Silahkan masukkan kode HTML(bebas)jangan lebih dari 50 baris,kemudian klik"convert",
maka akan didapat kode HTML yang siap di posting dan selanjutnya Anda hanya mencopy hasilnya.
Editlah pada program notepad atau wordpad terlebih dahulu ya...

bisnis syariah

Apabila anda ingin menkonvert lengkap encoding dan decoding online
silahkan kunjungi situs Encode/Decode HTML Entities kesini
Salam Pershabatan Selalu dari saya di Info Toko Surya62

MARI MAJU BERSAMA MEMBANGUN BANGSA DENGAN AKHLAQUL KARIMAH
Online Job for All. Work from home computer.