Lima Hidayah Bagi Manusia
Assalamu'alaikum warokhmatullohi wabarokatuh, Sahabat semuanya, petunjuk dalam istilah agama Islam disebut "hidayah" atau bimbingan kebenaran yang disebut taufiq dari Allah SWT, kepada manusia sebagai hamba-Nya. Tugas manusia dimuka bumi adalah menyelamatkan/memakmurkan bumi dimana manusia diciptakan hakekatnya sebagai khalifatullah Surat Al Baqoroh 30. Namun tugas ini sering dilalaikan manusia dikarenakan adanya nafsu yaitu Nafsu luamah dan Nafsu Amarah yang menghinggapi perilakunya, sehingga berbuat jahat kepada manusia lainnya dan merusak bumi. QS. Surat Huud ayat 61, surat Al An'am 165 dan QS. Al Maaidah 64: Betapa Allah telah menciptakan manusia dengan segala kesempurnaannya, meski disisi lain Allahpun menciptakan manusia dalam keadaan aniaya atau dalam istilah bersusah-susah, karena sesungguhnya hakekat manusia hidup untuk berakit rakit kehulu bersenang kemudian atau istilah lainnya bahwa manusia hakekatnya meninggalkan yang tidak disukai dan mencari yang disukai. Insting ini yang menjadikan manusia tetap bertahan hidup dan melangsungkan kehidupan hingga sekarang pada kehidupan yang serba modern dimana dianatara mereka saling bertengkar meski ada juga yang membangun persatuan. Pertengkaran atau permusuhan kesemuanya adalah rahmat Allah SWT, untuk manusia. Pilih yang manakah bagi manusia? Ini akan menjadi PR hati kita masing-masing untuk membangun peradaban kehidupan masa kini dan masa yang akan datang hingga datang hari kiamat nanti. Mari kita ikuti ayat-ayat berikut ini untuk kita kaji, kita renungi dan kita taati sebagai pandangan hidup kita kaum muslim dan muslimat.
Artinya:
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." QS. Al Baqaaeah ayat 30.
Artinya :
Dan kepada Tsamud saudara mereka Shaleh. Shaleh berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi dan menjadikan kamu pemakmurnya , karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya, Sesungguhnya Tuhanku amat dekat lagi memperkenankan." QS. Hud ayat 61.
Artinya :
Dan Dia lah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebahagian (yang lain) kamu atas sebahagian beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya dan sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. QS. Al-An'am ayat 165.
Artinya :
Setiap mereka menyalakan api peperangan Allah memadamkannya dan mereka berbuat kerusakan dimuka bumi dan Allah tidak menyukai orang-orang yang membuat kerusakan. (potongan surat Al Maaidah ayat 64)
Manusia yang hanya berfikir tentang pemenuhan kebutuhan badaniah tentang makan dan kerja yang mendasarkan pada perilaku instinktif ini disebut nafsu kuamah menurut tingkatannya berada pada tingkat terrendah. Sementara manusia sudah berfikir tentang pemenuhan kebutuhan yang bersifat konsumtif seperti yang mengarah kepada kemunkaran tergolong pada nafsu amarah dan yang terakhir adalah nafsu mutmainnah dimana manusia telah berfikir sampai pada keseimbangan indrawi yaitu kesempurnaan dunia dan kesempurnaan akherat. Perilakunya selalu menghamba kepada sang pencipta Allah rabbul 'izzati, Allah SWT yang menguasai seluruh alam dan seisinya.
Pada masalah ini Allah telah memberikan petunjuk bagi manusia baik melalui hal-hal yang tersirat yaitu alam seisinya yang menajdi pertanda kekuasaannya maupun hal-hal yang tersurat yaitu Al-Qur'anulkariim dimana ayat-ayatnya telah tersurat dengan jelas agar dapat menjadi petunjuk bagi jin dan manusia. Hal ini adalah aplikasi nyata yang setiap saat dapat di "klik" bagi manusia sebagai makhluk yang memperoleh hidayah dan mampu mebaca hidayah. Siapakah yang mendapatkan hidayah? mereka yang dikehendaki oleh Allah SWT dan siapa yang tidak mendapatkan hidayah adalah mereka yang ditutup hatinya oleh Allah SWT, masyaaAllah... semoga kita tidak termasuk yang ditutup hatinya oleh Allah SWT.
Bagaimana Allah memberikan hidayah kepada manusia sebagai hambanya? karena sifat mnusia itu sendiri adalah aniaya dan oleh Allah telah dibekali dengan nafsu, sehingga akan sangat membahayakan jika kepada hambanya ini tidak diberikan hidayah. Maha besar Allah dengan segala kalamnya. Darimanakah datangnya hidayah, tentu Allah lebih mengetahui dan sangat beralasan untuk membarikan hidayah melalui jalan apa dan bagaimana. Hal ini adalah rahasia Allah SWT termasuk siapa yang akan di tutup hatinya dan siapa yang akan dimulyakan? ini adalah hak prerogatif Allah SWT.
Terlepas dari hak prerogatif Allah swt, manusia diwajibkan mencari hidayah terebut, meskipun tanpa dimintapun Allah akan memberikan sesuai kodratinya. Namun kodrat Allah masih bisa diwiradat atau dupayakan dengan permohonan yang bersungguh-sungguh, karena kita sebagai hambanya diberikan iradah untuk merubah posisi hidupnya sebagai hamba-Nya. Dengan niat yang ikhlas dan mengaharap ampunan kepada Allah maka ada kemungkinan nasib manusia sebagai hambanya akan bisa dirubah. Pada golongan terakhir inilah manusia telah mendapatkan hidayah dan mampu membaca hidayah itu sendiri.
Ada lima hidayah yang telah diberikan oleh Allah SWT kepada ummat manusia dan yang mungkin akan datang untuk manusia dari Allah SWT, yaitu sebagai berikut:
- Hidayah Al-Ilham (hidayah naluri atau insting) yaitu Allah akan memberikan kesempurnaan manusia sebagai makhluk ciptaan Allah SWT dalam bentuk insting. Dari insting inilah manusia dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dengan memanfaatkan kemampuan insting yang diberikan Allah SWT, seperti untuk memenuhi kebutuhan primer dan mempertahankan hidup.
- Hidayah Al-Hawas yaitu hidayah inderawi, karena manusia hidup dibekali dengan kesempurnaan indrawi seperti pendengaran, penglihatan, penciuman, perasaan dan perabaan untuk mengenali dunia dan sekelingnya. Manusia dapat membedakan mana yang layak dan mana yang tidak layak, manusia dapat mengetahui buah yang matang dengan yang belum matang dan dengan inderanya manusia dapat mengetahui bahaya yang mungkin dapat mengancamnya, serta dengan akal dan inderawinyanya manusia dapat melakukan penangkal akan kemungkinan datangnya bahaya.
- Hidayah Al-Aql (hidayah berupa akal dan kemampuan berfikir), dari penciptaan akal yang diperuntuk manusia sebagai makhluk yang berakal. Dengan kemampuan akalnya manusia akan menjadi makhluq yang unggul dibanding jin dan malaikat sebagai makhluq ciptaan Allah SWT termasuk dengan binatang. Kemampuan fikir manusia akan mebedakan makhluk lain ciptaan Allah SWT. Hal ini disebut daya kemampuan manusia untuk melakukan action yang kreatif selanjutnya dinamakan tingkat kecerdasan, dimana manusia satu dengan yang lain memiliki tingkat kecerdasan yang berbeda. Kombinasi dua hal yaitu akal dan keserdasan ini menjadi kekuatan yang maha dahsyat, sehingga manusia dapat terbang ke Bulan atau menjalajahi alam dengan membongkar kekuasaan Allah SWT meski tak kan pernah mampu, karena hal ini memang diperintahkan oleh Allah bahwa mereka akan dapat menembus langit tujuh dengan Ilmu. QS. Al Rahmaan 33.
- Hidayah Ad-Dien yaitu hidayah agama atau hidayah wahyu. Agama adalah lentera hidup yang harus diyakini yang bersumber dari yang maha kuasa. Agama adalah ketetapan ilahiyah yang diwahyukan kepada para Nabi atau utusan-Nya, untuk menjadi panutan hidup bagi ummat manusia tentang kebenaran (QS.Yunus ayat 35).
- Hidayah Al-Iman yaitu hidayah keyakinan yang benar. Iman bagi manusia adalah hidayah yang tertinggi dari Allah SWT. bahkan dapat dikatakan hidayah yang istimewa. Iman tidak dapat di akumulasi dari siklus hidupnya, juga tidak dapat dimanupulasi atau direkayasa. Iman akan duturunkan kepada ummat manusia oleh Allah SWT sesuai kehendaknya. Contohnya adalah Nabi Muhammad sebagai manusia yang menjadi utusnnya, telah menjadi pilihan Allah SWT bahwa pada diri Muhammad SAW benar-benar menjadi petunjuk kepada jalan yang benar, karena kebenaran yang dibawanya adalah datang dari Allah SWT dalam wujud "taufiq", yang tidak dapat dimanipulasi atau direkayasa oleh Muhammad SAW. sebagai Nabi dan Utusannya yang sangat dikasihinya. (Al qashas 56).
Artinya :
Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan (ilmu pengetahuan).
Siapakah yang akan memperoleh ilmu? inilah yang menjadi hak prerogatif Allah SWT. Seperti PaK Habibie yang mampu menciptakan teori tentang Cor Cakar ayam. Penemu Listrik yaitu Thomas Alfa Edison dan lainnya.Al Ankabut 43 dan alhujarat. Manusia yang memperoleh hidayah ini akan menjadi mulia, sebaliknya manusia juga akan menjadi hina karena hidayah ini, dimana manusia menerima hidayah namun tidak mampu membacanya dengan baik karena hidayah yang diterimanya telah ditutup oleh Allah SWT yaitu mata hatinya buta.
Artinya:
Katakanlah: "Apakah di antara sekutu-sekuturmu ada yang menunjuki kepada kebenaran?" Katakanlah "Allah-lah yang menunjuki kepada kebenaran". Maka apakah orang-orang yang menunjuki kepada kebenaran itu lebih berhak diikuti ataukah orang yang tidak dapat memberi petunjuk kecuali diberi petunjuk? Mengapa kamu ? Bagaimanakah kamu mengambil keputusan?" QS. Yunus 35.
Manusia yang beragama akan mampu memahami kebenaran sejati. Manusia dengan kecerdasannya dan akalnya akan mampu memahami dan menjangkau kebenaran yang haq. Manusia akan mampu mendekatkan diri kepada sang khaliq, sehingga manusia dapat memahami situasi dan kondisi seperti takut, cemas, gelisah atau lainnya. Denagn agama hal terebut dapat teratasi karena agama hidup dalam hati atau jiwa manusia, sehingga hal yang terjadi tentang kondisi dirinya akan dikembalikan kepada Allah SWT. (QS. Arraad 28)
Artinya:
orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.
Agama mengatur kehidupan manusia dimana manusia sebagai makhluk sosial. Dengan segala keterbatasannya manusia butuh aturan bersama agar dapat hidup dalam tatanan sosialnya yaitu hidup dengan manusia lainnya. Al Hujarat 13. Agama yang menjadi petunjuk bagi manusia dalam bentuk "Aqidah" (keyakinan), "Syariah" yang mengatur siklus hidup manusia dan "Akhlak" yang mengatur cara hidup manusia. Seberapa jauh manusia mampu memahami syariah-syariah agama yang diyakini akan sangat menentukan akhlaqnya.
Artinya:
Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.
Untuk hidayah iman ini memang yang paling istimewa dari hidayah lainnya bahkan "rajanya" hidayah yang bersemayam dihati kita masing-masing. Sebelum memperolehnya sudah sulit untuk diraih dan ketika sudah mendapatkannya sulit untuk memelihara iman. Iman terpancar dari hari dan terplikasi pada perilaku atau akhlaqnya. Posisinya selalu pasang surut karena perbuatan kita, amal-amal kita antara taat ragu dan subhat atau bahkan telah menuju pada kemaksiatan. QS. At Taubah 124 dan 125:
Artinya :
Dan apabila diturunkan suatu surat, maka di antara mereka ada yang berkata: "Siapakah di antara kamu yang bertambah imannya dengan surat ini?" Adapun orang-orang yang beriman, maka surat ini menambah imannya, dan mereka merasa gembira.(124)
Artinya :
Dan adapun orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit , maka dengan surat itu bertambah kekafiran mereka, disamping kekafirannya dan mereka mati dalam keadaan kafir.
Untuk itulah kita perlu menjaga iman agar selalu terjaga aqidah kita, jangan sampai terjadi nampaknya beriman tapi ternyata hatinya menolak kebenaran, hatinya bersemayam lemunafikan, kesombongan, iri, dengki, hasut, riya dan penyakit hati lainnya. Untuk yang terakhir ini nampaknya mudah ditulis mudah juga untuk dikatakan tapi sangat sulit untuk dilaksanakan. Seperti ketika penulis memposting inipun hati seperti menjerit... betapa buruknya perilaku saya selama ini yang didalam hati saya penuh dengan sejuta duri penyakit hati, hati saya hanya bisa berguman Astaghfirullah, semoga Allah SWT memberikan petunjuk dan saya mampu membaca petunjukNya serta mampu meninggalkan penyakit hati dan saya dipanggil Allah SWT dalam keadaan beriman. Silahkan pembaca melihat ilustasi kejadian paman Nabi Muhammad SAW (Abutholib) yang meninggal dalam keadaan tidak beriman, cerita Umaiyyah yang syairnya telah mengungkapkan tentang keimanan tapi dia mati dalam keadaan belum masuk islam hanya karena saudaranya mati dalam perang badar, ceritera tentang Waraqah yang mati diatas air mendidih karena mempertahankan iman. Sementara kita sekarang dihadapkan pada dunia harta dan ilmu pengetahuan, seperti yang sedang kita nikmati sekarang dihadapan kita dunia komputer, semua hal yang bisa dikerjakan dengan komputer. Akankah terjadi jahiliyah ilmiyah? atau jahiliyah harta? sehingga kehidupan materialitik meramu dihati? "Nangudzubillah tsumma nangudzubillah" semoga kita tidak termasuk hal yang demikian. Berserah dirilah kepada Allah SWT karenaNya yang akan memberikanhidayah kepada kita darimanapun datangnya karena itu adalah hak prerogatif Allah SWT. seperti dalam QS. Al Hujarat ayat 17
Artinya:
Mereka merasa telah memberi nikmat kepadamu dengan keislaman mereka. Katakanlah: "Janganlah kamu merasa telah memberi nikmat kepadaku dengan keislamanmu, sebenarnya Allah, Dialah yang melimpahkan nikmat kepadamu dengan menunjuki kamu kepada keimanan jika kamu adalah orang-orang yang benar."
Demikian lima hal hidayah yang dapat saya tulis pada kali ini semoga menjadikan lentera bagi kita untuk intruspeksi sejauh mana kita telah mampu memahami hidayah, sampai dimana hidayah yang telah dan ingin kita terima adalah sangat tergantung pada upaya kita memahami dan keterdekatan kita dengan Allah SWT. Semakin jauh kita dengan Allah SWT maka sangat kecil kemungkinan kita memperoleh hidayah yang istimewa.
Artinya :
Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan yang beramal saleh, (bahwa) untuk mereka ampunan dan pahala yang besar. QS Al Maaidah ayat 9.
Artinya :
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan. QS. Al Maaidah ayat 35.
Semakin tinggi cita-cita kita maka sebainyalah semakin kita mendekatkan diri kepada Allah SWT sang pencipta yang maha segalanya. Selamatlah bagi yang telah memperoleh hidayah dan mampu membaca hidayah, Akhir kata mohon maaf atas khilaf atau jika terdapat salah tulis atau ejah kata/bahasa karena keterbatasan penulis, yang benar adalah petunjukNya sebaliknya yang salah adalah kebodohan saya, semoga Allah memberikan ampunan... aamiiin, billahittaufiq walhidayah...
Wassalamu'alaikum warakhtullohi wabaralatuh.
No comments:
Post a Comment
Terimakasih Anda telah silaturakhim keblog ini dengan misi didaktik metodik pembelajaran di SMK, sehingga setiap saat dapat berubah sesuai kompetensi Pembelajaran. Silahkan berikan komentar yang sangat berharga demi kemajuan blog ini. Sehubungan dengan hak cipta apabila ada konten Anda disini dengan rendah hati saya mohon ijin memuatnya dan jika tidak berkenan mohon konfirmasinya, Mari berbagi untuk info yang manfaat dan belajar sepanjang hayat, salam sukses buat Anda dan keluarga!!! Klik gambar emoticon berikut jika Anda ingin menggunakannya.