Peringkat Taqwa Seorang Hamba
Assalamu'alaikum warakhmatullohi wabarokatuh. Sahabat blogger yang dirakhmati Allah SWT, pada posting lalu saya telah menyampaikan info tentang iman, amal soleh dan taqwa, dimana diatara ketiganya adalah satu paket yang saling berkorelasi positif. Taqwa pada dasarnya adalah buah dari iman jika digambarkan sebuah pohon maka jika pohon iman itu telah besar maka akarnya kuat dan menjalar keseluruh penjuru dan akan berbuah ranum yang hebat luar biasa, digambarkan oleh Nabi Muhammad SAW, Nabi bersabda "Iman itu merupakan sesuatu yang bugil (telanjang) sedangkan busananya adalah taqwa". (diriwayatkan al Hakim dari Abu Darda). Demikian kuatnya korelasi tersebut sehingga praktisnya dapat dikatakan bahwa iman yang telah menjalar dalam darah keseluruh tubuh akan menjadikan potensi yang luar biasa sehingga tingkat ketaqwaannya akan kuat atau tinggi, sehingga dorongan untuk beramal soleh akan senang dilakukan dan menampikkan perbuatan-perbuatan yang maksiat.
Di dalam posting lalu dikatakan bahwa iman sebagai potensi rukhani, maka taqwa dapat dikatakan sebagai prestasi rokhani Oleh karena itu taqwa tidak akan dapat dicapai jika tidak dapat menjauhkan diri dari hal-hal yang dilarang oleh Allah SWT, dengan melaksanakan perintah-perintahNya. Disinilah terjadi jenjang peringkat taqwa bagi manusia yang beriman. Menurut Muhammad Tolhah Hasan, 2007 : dikatakan bahwa ada tiga prestasi Taqwa yaitu terdiri dari:
Artinya:
Ketika orang-orang kafir menanamkan dalam hati mereka kesombongan kesombongan jahiliyah lalu Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya, dan kepada orang-orang mukmin dan Allah mewajibkan kepada mereka kalimat-takwa dan adalah mereka berhak dengan kalimat takwa itu dan patut memilikinya. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.Taqwa dengan menjauhkan diri dari perbuatan yang menyebabkan dosa-dosa sekecil apapun. Pada tingkatan ini manusia mencapai peringkat membersihkan diri dari perilaku yang menyebabkan dosa, sikapnya selalu hati-hati yang mendasarkan kepada Al-Qur'an dan hadits. Perbuatan mubadzir telah ditinggalkannya, sehingga nampak padanya perilaku yang tenang dan arif, hal ini memang perintah Allah SWT dalam QS. Al Hujarat ayat 12 dan 13 ysitu:
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka, karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.(12)
Artinya:
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.(13)
Begitu juga dalam surat Al A'raaf ayat 96 yang memerintahkan agar manusia menykai perbuatan taqwa sehingga akan memperoleh limpahan rahmat :
Artinya:
Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.
Taqwa yang sebenar-benar taqwa, dimana manusia telah membersihkan diri dari segala bentuk gangguan hati sehingga dapat melupakan dirinya kepada Allah SWT. Dirinya rapat dengan Allah SWT sehingga pemenuhan kebutuhan kehidupan dunia telah sepi, kehendaknya telah menjiwai dengan hakekat Allah SWT. Pemahaman terhadap Allah SWT telah bulat, mampu berkonsentrasi untuk dapat berhubungan dengan Allah SWT. Oleh karena bersihnya hati mala bukan tidak mungkin kehendaknya selalu tersampaikan, namun bukan kehendak duniawi melainkan kehendak untuk selalu mengingat Allah SWT. Ketaqwaan pada tingkat ini memang diperintahkan oleh Allah SWT dalam QS. Ali Imron ayat 102 berikut ini:
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.
Demikian sahabatku semua kaum muslim dan muslimat posting saya kali ini semoga bermanfaat, saya berharap pada kita sekalian (khususnya diri saya sendiri), muslimin dan muslimat marilah kita selalu meningkatkan derajat ketaqwaan kita agar bangsa ini tidak terlelap dalam kenistaan, kemunafikan dan glamour dengan kehidupan dunia, mari majukan bangsa dengan akhlaqul karimah, terima kasih atas kesediaanya untuk membaca tulisan ini, ada kesalahan mohon maaf dan akhir kata billahitaufiq walhidayah...
Wassalamu'alaikum warkahmatullahi wabarakatuh.
SUmber :
- Apabila Iman tetap Bertahan by Muhamad Tolhah Hasan 2007 Cv Diva Pustaka Kelapa gading barat Jakarta Utara
- Al Qur'an Digital, syariahbisnis.com id: Surya546
No comments:
Post a Comment
Terimakasih Anda telah silaturakhim keblog ini dengan misi didaktik metodik pembelajaran di SMK, sehingga setiap saat dapat berubah sesuai kompetensi Pembelajaran. Silahkan berikan komentar yang sangat berharga demi kemajuan blog ini. Sehubungan dengan hak cipta apabila ada konten Anda disini dengan rendah hati saya mohon ijin memuatnya dan jika tidak berkenan mohon konfirmasinya, Mari berbagi untuk info yang manfaat dan belajar sepanjang hayat, salam sukses buat Anda dan keluarga!!! Klik gambar emoticon berikut jika Anda ingin menggunakannya.